Baitul Arqam LRB PCIM Turkiye Menuju Kesiapsiagaan Lebih Matang


MuhammadiyahTurkiye.org-Alhamdulillah pada (09/03) 2024 pagi hari, menjadi momen yang amat sangat spesial karena Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar acara “Baitul Arqam Manajemen Penanggulangan Bencana 2024”. Acara ini dihadiri via online oleh ketua Muhammadiyah Disaster Management (MDMC) PP Muhammadiyah Bapak Budi Setiawan S.T. Bersama dengan ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM), Bapak Bachtiar Dwi Kurniawan S.Fil.i., M.P.A. Beserta jajaran fasilitator dan juga moderator lainnya.


Acara berlangsung selama dua hari. Mulai dari 9-10 Maret 2024. Baitul Arqam LRB mengusung tema “Perkaderan Semesta, Muhammadiyah Tangguh Bencana”, hal ini diharapkan mampu membuat seluruh jajaran LRB dan PCIM Turki beserta jajarannya mampu memahami dan memaknai arti tangguh bencana secara keseluruhan dan memiliki keharmonisan antar sesama. Hal ini disampaikan oleh Bapak Budi Setiawan selaku Ketua LRB PPM.


“Dengan adanya perubahan Lembaga Penanggulangan Bencana menjadi Lembaga Resiliensi Bencana ini kami berharap cakupan kegiatan menjadi lebih luas lagi sehingga kita bisa bergerak tidak hanya bencana tetapi juga saat peningkatan kapasitas”, kata Budi Setiawan.


Pada hari pertama, pemaparan materi tentang sistemasi perkaderan dan juga fiqih kebencanaan Muhammadiyah yang disampaikan oleh Bachtiar Dwi Kurniawan. Menjadi harapan bagi para kader LRB PCIM Turkiye agar bisa mendalami wawasan serta pengetahuan mengenai kebencanaan serta menumbuhkan ketangguhan yang berkelanjutan.


Materi kedua yang disampaikan oleh bapak Arif Nur Kholis tentang kepemimpinan pergerakan dan organisasi perubahan dalam aksi kemanusiaan. Membuat para kader LRB PCIM Turkiye untuk berpikir semakin kritis, bagaimana manyuarakan perubahan dan berdiaspora semakin jauh agar Muhammadiyah lebih berkembang.


Materi ketiga yang dibawakan oleh ibu Rahmawati Husein, yang sudah sangat berpengalaman tentang bagaimana kehidupan luar negeri. Membuat para kader tetap berpegang teguh pada islam dan tetap menegakkan prinsip kemanusiaan agar tetap saling membantu satu dengan yang lain.


Lalu dilanjutkan dengan ice breaking yang dibawakan oleh ketua PCIM Turkiye, yang membuat suasana yang tadinya sudah letih karena banyak memperhatikan pemateri semakin bersemangat untuk mempersiapkan materi-materi selanjutnya yang akan dibawakan oleh para pemateri.


Materi keempat yang dibawakan oleh bapak Niki Alma Febriana Fauzi, yang juga tak kalah menarik yaitu tentang manhaj tarjih Muhammadiyah: Pengayaan isu-isu keagamaan kontemporer dan fiqih bencana itu dilaksanakan saat bencana itu terjadi. Itu membuka mata para kader agar tanggap dan paham bagaimana teknis fiqih bencana tersebut.


Materi kelima sebelum menjadi penutup baitul arqam di hari pertama, yang disampaikan oleh ketua LRB pusat yaitu bapak Budi Setiawan yang membahas tentang reposisi ideologi Muhammadiyah dan Lembaga Resiliensi Bencana – MDMC sebagai perkaderan. Beliau membahas bagaimana menjadi kader yang baik dengan mengamalkan ideologi-ideologi Muhammadiyah yang sudah ada dan dilakukan oleh pada terdahulu kader-kader Muhammadiyah.


Lalu ditutup dengan sholat maghrib, dan diberikan penugasan yaitu penafsiran surat al-ma’un, juga tidak lupa untuk sholat malam dan melakukan olahraga di keesokan harinya agar tetap bugar dan fresh ketika mengikuti baitul arqam hari kedua. Dan juga pemilihan ketua atau disebut juga dengan pak lurah – yang akan memantau dan memandu acara baitul arqam dan ice breaking di hari kedua.


Di hari kedua, dimulai dengan mereview materi yang sudah diberikan oleh para pemateri di hari pertama, agar para kader tetap ingat dan siap untuk melanjutkan materi di hari kedua baitul arqam ini.


Materi keenam tentang manajemen penanggulangan bencana yang dibawakan oleh bapak Naibul Umam, sangat menarik karena ini juga membuat para kader LRB Turkiye semakin paham bagaimana tahapan untuk penanganan darurat bencana. Agar tahu mana yang harus diselamatkan terlebih dahulu dan mana yang bisa diselamatkan terakhir bila memang keadaan sudah tidak memadai.


Materi ketujuh yang dibawakan oleh Dr. Syahri Ramadhan, tentang standar kemanusiaan internasional. Materi yang beliau paparkan, adalah tentang bagaimana memberikan bahan pokok di lapangan saat bencana. Tidak boleh berlebihan dan juga tidak boleh sampai kekurangan, maka beliau paparkan bagaimana standar pembagian bahan pokok agar tidak sampai salah.


Dilanjutkan dengan ice breaking yang dipimpin oleh ketua PCIM dan juga ketua LRB Turkiye. Sembari menunggu para pemateri sholat dan istirahat sejenak.


Materi kedelapan yaitu tentang kolaborasi respon kemanusiaan internasional. Yang dibawakan oleh dr. Corona Irawan dan juga Ibu Yayah Khisbiya yang membahas bagaimana cara merespon koordinasi tentang bagaimana kebijakan bantuan kemanusiaan secara internasional. Dan siapa saja yang akan melaksanakan kebijakan tersebut. Apakah hanya bisa di ranah nasional atau sanggup untuk sampai ke kancah internasional?


lalu sampailah ke materi terakhir, yaitu materi kesembilan. Tentang strategi dan penyusunan RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang dibawakan oleh bapak Budi Santoso. Ini adalah materi terpenting untuk para kader LRB Turkiye, karena nantinya merekalah yang akan menjalankan rancangan kerja tersebut. Di sesi ini, para kader LRB maupun kader yang lain sangat aktif berdiskusi bagaimana menyusun dan membuat rancangan kerja selama dua bulan kedepan nanti.


Sampailah ke penghujuang acara, yaitu penutup oleh ketua LRB Pusat yaitu bapak Budi Setiawan. Beliau menyampaikan, bahwa bukan suatu halangan untuk kita melakukan pengkaderan walaupun kita ada di negara yang berbeda. Beliau mengapresiasi untuk partisipasi para kader sudah mengikuti acara Baitul Arqam ini dari hari pertama sampai hari kedua. Lalu setelah itu ada penghargaan untuk peserta teraktif yaitu berupa data internet dari LRB Pusat. Kemudian ditutup dengan doa kafaratul majlis dan hamdalah.


Terlihat betapa antusiasnya peserta BA LRB ini, Hal ini terbukti dari semangatnya mereka untuk mengikuti BA LRB walaupun secara online. Antusiasme para peserta juga diperlihatkan oleh Ahmad Dhiayul Haq B.A., M.Sos. selaku Ketua PCIM Turkiye pada periode 24/26, melalui sambutannya yang mengatakan bahwa momen ini sangat spesial karena para peserta bisa mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya terlebih lagi tentang materi yang disampaikan.


“Oleh karena itu kami bahagia sekali. Mudah-mudahan Muhammadiyah tidak hanya hebat dalam peran dan sosial kemanusiaan tetapi kader-kadernya juga mempunyai ketangguhan dalam konteks keislaman”. Ucap Ahmad Dhiyaul Haq, Ketua PCIM Turkiye.


Dengan gamblang dan tegas, PCIM Turkiye mengutarakan kesiapannya dalam meneruskan dan mendukung penuh kegiatan-kegiatan kebencanaan selanjutnya yang akan disinergikan oleh LRB PCIM Turkiye dengan LRB PPM.


Penulis : Muhammad Dihya Rafi Akhtar

Editor : Muhammad Dihya Rafi Akhtar